Yuki's Weblog

Watashi wa mou hitori ja nai :)

Powered by Blogger.

Tuesday, April 13, 2010

Felix Mendelssohn - Biografi

No comments :

Jacob Ludwig Felix Mendelssohn Bartoldy atau lebih dikenal dengan Felix Mendelssohn (3 Februari 1809-4 November 1847) merupakan seorang komponis berkebangsaan Jerman. Dia mempertunjukkan kembali satu karya besar Bach yang berjudul St. Matthew Passion. Dia menjadi komponis terkenal di seluruh Eropa. Mendelssohn dipuji sebagai orang yang telah berjasa menghidupkan kembali karya besar yang terlupakan.

Mendelssohn adalah musikus yang berbakat. Dia sudah menjadi pianis sejak berumur 9 tahun. Satu tahun kemudian, dia sudah mulai menciptakan karya musih. Pada umur 18 tahun, dia menciptakan karya terhebatnya Midsummer Night's Dream.

Friday, April 9, 2010

Saint Saens - Biografi

No comments :

Saint-Saëns dilahirkan di Paris, Perancis pada 9 Oktober 1835. Ayahnya, seorang pegawai pemerintah, meninggal tiga bulan setelah ia dilahirkan. Ibunya, Clémence, meminta bantuan kepada bibinya, Charlotte Masson, yang kemudian pindah ke rumahnya. Masson memperkenalkan Saint-Saëns dengan permainan piano, dan mulai memberikan pelajaran memainkan alat musik itu kepadanya. Pada sekitar waktu ini, pada usia dua tahun, Saint-Saëns memiliki tala sempurna. Komposisinya yang pertama, sebuah karya kecil untuk piano bertanggal 22 Maret 1839, kini disimpan di Perpustakaan nasional Perancis.

Kematangan Saint-Saëns tidak hanya terbatas pada musik. Ia belajar membaca dan menulis pada usia 3 tahun, dan pada usia 7 tahun ia sudah cukup menguasai bahasa Latin.

Penampilan konsernya yang pertama terjadi ketika ia berusia 5 tahun, ketika ia mendampingi sebuah sonata biola Beethoven. Kemudian ia mulai mempelajari secara mendalam partitur lengkap Don Giovanni. Pada 1842, Saint-Saëns mulai belajar piano dengan Camille-Marie Stamaty, seorang murid Friedrich Kalkbrenner, yang siswa-siswanya diajarinya bermain piano sementara bagian bawah lengan mereka diletakkan di sebuah papan yang diletakkan di depan toets sehingga seluruh kekuatan si pianis muncul dari tangan dan jari-jemarinya dan bukan dari lengannya. Pada usia 10 tahun, Saint-Saëns memberikan resital publiknya yang pertama di Salle Pleyel, dengan memainkan karya Konserto Piano no. 15 dalam B moll mayor (K. 450), dan berbagai karya oleh Handel, Kalkbrenner, Hummel, dan Bach. Sebagai tambahan, Saint-Saëns menawarkan diri untuk memainkan sonata manapun dari 32 sonata piano Beethoven lewat ingatannya. Berita tentang konsernya yang luar biasa ini menyebar ke seluruh Eropa, dan bahkan hingga ke Amerika Serikat dengan sebuah artikel di sebuah koran di Boston.

Ia kemudian belajar komposisi di bawah bimbingan Fromental Halévy di Conservatoire de Paris. Saint-Saëns memenangi banyak penghargaan terkemuka dan memperoleh reputasi yang menyebabkan ia diperkenalkan kepada Franz Liszt, yang kelak menjadi salah satu temannya terdekat. Pada usia 16 tahun, Saint-Saëns menulis simfoninya yang pertama; yang kedua, diterbitkan sebagai Simfoni No. 1 dalam E-moll mayor, dibawakan pada 1853 dan membuat banyak kritikus dan rekan komponisnya terpesona. Hector Berlioz, yang juga menjadi seorang teman baiknya, konon menyatakan, Il sait tout, mais il manque d'inexpérience ("He knows everything but lacks inexperience").

Untuk penghasilannya, Saint-Saëns bermain orgel di berbagai gereja di Paris, dengan tugas pertamanya di Saint-Merri di daerah Beaubourg[1]. Pada 1857, ia menggantikan Lefébure-Wely pada posisinya sebagai pemain orgel di Église de la Madeleine, jabatan yang dipegangnya hingga 1877. Improvisasi mingguannya mengejutkan publik Paris dan menyebabkan Liszt menyatakan pada 1866 bahwa Saint-Saëns adalah pemain orgel terbesar di dunia.

Dari 1861 hingga 1865, Saint-Saëns memegang satu-satunya posisi pengajarannya sebagai profesor piano di École Niedermeyer. Di sana ia membuat orang terkejut ketika ia menyertakan musik kontemporer — Liszt, Gounod, Schumann, Berlioz, dan Wagner — bersama-sama dengan kurikulum yang konservatif di sekolah itu, yaitu karya-karya Bach dan Mozart. Siswanya yang paling berhasil di Niedermeyer adalah André Messager dan Gabriel Fauré, yang merupakan murid kesayangan Saint-Saëns dan tak lama kemudian temannya yang terdekat.

Saint-Saëns adalah seorang intelektual serba bisa. Sejak masih muda, ia belajar geologi, arkeologi, botani, dan lepidopteri. Ia seorang pakar matematika. Belakangan, selain membuat komposisi, mengadakan pertunjukan, dan menulis kritik-kritik musik, ia mengadakan diskusi-diskusi dengan para ilmuwan paling terkemuka Eropa serta menulis artikel-artikel ilmiah tentang akustik, ilmu-ilmu okult, dekorasi teater Roma, dan alat-alat musik kuno. Ia menulis sebuah karya filsafat, Problèmes et Mystères, yang berbicara tentang ilmu pengetahuan dan seni yang menggantikan agama. Gagasan-gagasan pesimistik dan ateistik Saint-Saëns mendahului Eksistensialisme. Pencapaian sastranya yang lain termasuk Rimes familières, sebuah kumpulan puisi, dan La Crampe des écrivains, sebuah sandiwara farcical play. Ia juga menjadi anggota Perhimpunan Astronomi Perancis. Ia memberikan kuliah-kuliah tentang fatamorgana, memiliki sebuah teleskop yang dibuat sesuai dengan permintaannya sendiri, dan bahkan merencanakan konser-konser yang akan disesuaikannya dengan peristiwa-peristiwa astronomis seperti gerhana matahari.

Pada 1870, Perang Perancis-Prusia, meskipun berlangsung tidak sampai enam bulan, meninggalkan jejak yang tidak terhapuskan pada diri sang komponis. Ia dibebaskan dari tugas tempur sebagai salah seorang kerabat kesayangan Kaisar Napoleon III, tetapi ia toh melarikan diri ke London selama beberapa bulan ketika Paris Commune jebol di Paris yang terkepung pada musim dingin 1871. Kemasyhuran dan statusnya di masyarakat menyebabkan keselamatannya terancam. Pada tahun yang sama, ia ikut mendirikan bersama Romain Bussine Société Nationale de Musique untuk mempromosikan musik yang baru dan khas Perancis. Setelah jatuhnya Paris Commune, Perhimpunan ini mengadakan pertunjukan karya-karya anggotanya seperti Fauré, César Franck, Édouard Lalo, dan Saint-Saëns sendiri, yang menjabat sebagai salah seorang presiden perhimpunan itu. Dengan cara ini, Saint-Saëns menjadi tokoh yang mempengaruhi bentuk musik Perancis di masa depan.

Pada 1875, Saint-Saëns menikah dengan Marie-Laure Truffot dan mereka mempunyai dua orang anak, André dan Jean-François, yang meninggal dunia hanya dalam jarak enam minggu di antaranya pada 1878. Saint-Saëns meninggalkan istrinya tiga tahun kemudian. Keduanya tidak pernah bercerai, namun hidup terpisah satu sama lain hingga sisa hidup mereka.