Friday, December 5, 2014
2 Tipe Kata Sifat dalam Bahasa Jepang
Menyambung postingan sebelumnya tentang kata kerja, sekarang saya mau bahas tentang kata sifat. Dalam bahasa Jepang, kata sifat dibagi 2 yaitu Ikeyoshi dan Nakeyoshi. Disebut i-keyoshi karena kelompok kata sifatnya berakhiran い, sedangkan na-keyoshi berakhiran な (meski なnya kadang tidak ditulis).
1. Ikeyoshi
Semua kata sifat berakhiran い selain kirei, kirai, dan yuumei adalah ikeyoshi. Contohnya: Atarashii (baru), Isogashii (sibuk), Tanoshii (menyenangkan/ menarik), Takai (tinggi).
2. Nakeyoshi
Semua kata sifat yang tidak termasuk ikeyoshi, contohnya: kirei na (cantik), shizuka na (sepi), hansamu na (ganteng). Kapan -na ditulis dan tidak ditulis?
Jika nakeyoshi ditaruh sebelum desu, maka -na tidak ditulis.
Contoh:
- Kono machi wa shizuka desu (Kota ini sepi)
- Watashi wa genki desu (Saya sehat).
Jika nakeyoshi digunakan untuk menjelaskan kata benda, maka -na nya ditulis.
Contoh:
- Kore wa shizuka na machi desu (Ini adalah kota yang sepi)
- Yamada-san wa kirei na hito desu (Yamada adalah orang yang cantik)
Perubahan kata sifat
Sama seperti kata kerja, kata sifat bisa berubah menjadi bentuk lampau atau pun negatif. Antara ikeyoshi dan nakeyoshi memiliki pola perubahan yang berbeda.
Ikeyoshi
Di kategori ikeyoshi, untuk mengubah ke bentuk negatif tinggal menghapus huruf -i terakhir lalu tambahkan -kunai, bentuk lampau juga sama hanya saja ditambah -katta (bukan -kunai). Lebih lengkap perhatikan tabel:
Kamus | Negatif | Lampau (+) | Lampau (-) |
---|---|---|---|
Samui (Dingin) |
Samu Samukunai |
Samu Samukatta |
Samu Samukunakatta |
Oishii (Enak) |
Oishi Oishikunai |
Oishi Oishikatta |
Oishi Oishikunakatta |
Ii* (Baik/ Bagus) |
I Yokunai |
I Yokatta |
I Yokunakatta |
*Khusus untuk Ii (baik/ bagus) bentuk negatifnya menjadi yokunai, bentuk lampau positifnya menjadi yokatta, dan bentuk lampau negatifnya yokunakatta.
Nakeyoshi
Jika kata sifatnya bentuk nakeyoshi, hilangkan -na nya lalu tambahkan dewa arimasen (atau ja arimasen/ ja nai) untuk bentuk negatif, tambahkan deshita untuk lampau positif, dan dewa arimasen deshita (atau ja arimasen deshita/ ja nakatta) untuk lampau negatif. Perhatikan:
Kamus | Negatif | Lampau (+) | Lampau (-) |
---|---|---|---|
Yuumei na (Terkenal) |
Yuumei Yuumei dewa arimasen |
Yuumei Yuumei deshita |
Yuumei Yuumei dewa arimasen deshita |
Hima na (Luang) |
Hima Hima dewa arimasen |
Hima Hima deshita |
Hima Hima dewa arimasen deshita |
Shinsetsu na (Ramah/ Baik hati) |
Shinsetsu Shinsetsu dewa arimasen |
Shinsetsu Shinsetsu deshita |
Shinsetsu Shinsetsu dewa arimasen deshita |
Begitulah sedikit tentang kata sifat dalam bahasa Jepang! Perlu diingat, kata sifat ditempatkan sebelum kata benda (takai yama, ooki na kawa, aoi sora). Berbeda dengan Bahasa Indonesia (gunung yang tinggi, sungai yang besar, langir yang biru :)
Image source: http://www.japan-guide.com/g8/2172_01.jpg
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment